Bahasa
Gaul dalam Kegalauan Remaja
(sebuah
artikel ringan tentang bahasa remaja)
Pada tulisan ini, penulis akan berusaha
mencoba menggunakan bahasa se “gaul” mungkin, dengan tujuan agar pesan dalam
tulisan ini dapat sampai ke pembaca. Tulisan ini terinspirasi dari pembicaraan
dengan beberapa remaja baik secara langsung maupun melalui media sosial seperti
twitter dan facebook (*diam-diam mengamati dan mempelajari, hehe)
Bahasa
Gaul dan Kegalauan
Perkembangan jaman tidak hanya ditandai dengan
kemajuan teknologi akan tetapi ditandai juga dengan perubahan tata bahasa dalam
pergaulan remaja. Sejak awal tahun 1980, remaja memiliki bahasa jamannya
sendiri meskipun ada beberapa jenis bahasa “gaul” yang berbeda, akan tetapi
pada prinsipnya remaja tetap saja sama.
Pada tahun 1980 an muncul kata seperti
“brokap?”=berapa, “capcus ne”= pergi yuk, “akika”=aku, “cemungut eaa”=semangat,
“baryaw”=sabar ya, “brengkot”=brangkat, “unyu”=lucu, sudah sering terdengar,
dan sebetulnya pada waktu itu bahasa gaul hanya digunakan oleh kelompok
tertentu seperti kelompok waria, pergaulan salon dll, namun sekarang ini bahasa
gaul menjadi bahasa remaja secara umum bahkan ada yang mengatakan sebagai
bahasa “alay” atau berlebihan/dramatisir. Dan individu yang hidup dalam masa
“remaja” ini merasa bahwa mereka yang paling “cool” (baca: keren) hehe.