Sabtu, 10 Desember 2011

How do I ? I think i'm ready!

Pada bagian ini saya mau curhat sharing, tentang pertama kali berdiri disebuah kelas dan menyampaikan sebuah materi pembelajaran. Selanjutnya di bagian ini pake bahasa yang biasa aja biar ga kaku.
Picture source: www.studyabroaddomain.com
Waktu itu, saya tidak tahu bagaimana caranya mengajar di depan kelas dan menghadapi siswa, maklum bukan dari jurusan pendidikan, untung saja di tempat kerja sebelumnya saya sebagai trainer jd kalo public speaking mah dah gampang lah (hehe sombong).

Tapi ternyata jurus public speaking gaya-gaya karyawan gitu ga mempan buat pelajar, saat itu saya bilang "masa naklukin bos bisa tp murid susah, hehe". Ternyata jadi pengajar di sebuah lembaga pendidikan lebih banyak tantangan, sebagai contoh: jika karyawan bolos ikut training, saya tinggal telpon managernya, dipotong lah gajihnya.
Disekolah?ohhh tidak bisa, sebagai guru dituntut unduk mendidik dan merubah siswa  menjadi lebih baik, jadi pesan yang disampaikan ke mereka tidak dengan paksaan, ancaman, tapi pendekatan.


Saya berpikir! harus mengetahui dulu psikologi remaja, untung waktu kuliah saya belajar psikologi komunikasi ditambah psikologi peserta didik pada pendidikan profesi.

Nah ini dia remaja menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.

Selanjutnya menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.

Jika melihat definisi ahli diatas, wiihhh dalam pikiran saya, "kasian banget remaja", tp saya juga dulu "Remaja kan?",  "Binggo" dari kesadaran itulah bahwa saya yakin saya bisa diterima sebagai remaja untuk berbicara di depan mereka dan menyampaikan sesuatu.

Jadi sebelum saya berbicara sebagai orang dewasa, harus paham dulu what i was? and how i solve? waktu jaman dulu dengan begitu, saya merasa bahwa saya merasakan apa yang mereka rasakan dan biarkan mereka mencari, mengatakan dan melakukannya sendiri.

Oleh karena itu mereka remaja bukan anak-anak, mereka tidak suka dibentak, tidak suka lecehkan (pemikirannya), tidak suka dipaksa, mereka hanya ingin di akui keberadaannya sampai mereka mampu berdiri sendiri.

Kemudian pentingnya setiap pendidik/guru selain menyampaikan materi entah itu fisika, kimia, atau keterampilan film, tetap harus menanamkan dan memotivasi pembentukan karakter ke arah lebih baik.

Dan meskipun di sekolah ada guru bimbingan dan konseling, proses pembelajaran dan pendewasaan remaja adalah tanggung jawab seluruh komponen yang ada di sekolah termasuk penjaga kantin sekolah.

Sehubungan dengan hal diatas saya kutip dari seorang dosen dan pemerhati pendidikan "Ron Clark" dalam managing student behavior, dia mengatakan bahwa ada 55 esensi ketika berhadapan dengan siswa, tapi disini saya kutip beberapa saja:

Aturan 1
Ketika menanggapi seseorang yang dewasa, Anda harus menjawab dengan mengatakan "Ya, Ma'am" atau "Tidak, Sir." Hanya menganggukkan kepala atau mengatakan bentuk lain dari ya atau tidak ada tidak dapat diterima.

Aturan 2
Lakukan kontak mata. Ketika seseorang sedang berbicara, melihat dia setiap saat. Jika seseorang membuat komentar, berbalik dan menghadapi orang tersebut.

Aturan 3
Jika seseorang di kelas memenangkan permainan atau melakukan sesuatu dengan baik, kita akan mengucapkan selamat kepada orang itu. Bertepuk tangan harus setidaknya tiga detik panjangnya dengan bagian penuh dari kedua pertemuan tangan dengan cara yang akan memberikan volume bertepuk sesuai.

Aturan 4
Selama diskusi, menghormati komentar siswa lainnya ', pendapat, dan gagasan. Bila mungkin, membuat pernyataan seperti, "Saya setuju dengan John, dan saya juga merasa bahwa ..." atau "Saya tidak setuju dengan Sarah. Dia membuat titik yang baik saya merasa bahwa ... "atau" Saya pikir Victor membuat observasi yang sangat baik, dan itu membuat saya sadar ... "

Aturan 5
Jika Anda menang atau melakukannya dengan baik pada sesuatu, jangan membual. Jika Anda kehilangan, tidak menunjukkan kemarahan. Sebaliknya, katakan sesuatu seperti, "Saya benar-benar menikmati kompetisi, dan saya berharap untuk bermain lagi," atau "permainan yang baik," atau tidak mengatakan apa-apa. Untuk menunjukkan kemarahan atau sarkasme, seperti "Saya tidak bermain keras tetap" atau "Kau benar-benar tidak baik," menunjukkan kelemahan.

Aturan 6
Jika Anda ditanya pertanyaan dalam percakapan, Anda harus mengajukan pertanyaan dalam kembali.

Me: "Apakah Anda memiliki akhir pekan yang bagus?"
Anda: "Ya, saya memiliki waktu yang tepat. Keluarga saya dan saya pergi berbelanja.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda memiliki akhir pekan yang bagus? "
Hal ini hanya sopan untuk menunjukkan orang lain bahwa Anda hanya tertarik pada mereka karena mereka berada di Anda.

Aturan 7
"Ketika Anda batuk atau bersin atau bersendawa, adalah tepat untuk memutar kepala Anda dari orang lain dan menutup mulut dengan bagian penuh dari tangan Anda. Menggunakan tinju tidak dapat diterima. Setelah itu, Anda harus mengatakan, "Maaf."

Aturan 8
"Jangan memukul bibir Anda, ck, memutar bola mata, atau menunjukkan rasa tidak hormat dengan isyarat."

Aturan 9
"Selalu mengucapkan terima kasih ketika saya memberikan sesuatu. Jika Anda tidak mengatakan itu dalam waktu 3 detik setelah menerima item, saya akan mengambilnya kembali. Tidak ada alasan untuk tidak menunjukkan penghargaan. " (untuk 55 essential silahkan klik ini)

Dari sana saya belajar bahwa, pendekatan lebih baik, membuat proses lebih mudah dan hasil lebih baik, ya minimal hasil untuk saya sendiri, maksimal nya anda mau membaca tulisan ini.
terima kasih

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda disini, terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes